Sabtu, 26 Mei 2012

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH MENINGKATKAN KUALITAS GURU DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN SUPERVISI KELAS DI SDN BANJARMADU KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN OLEH MOCHAMAD MAS’UD NIP.196105121982011022 SDN BANJARMADU KEC. KARANGGENENG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAMONGAN Oktober, 2010 KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Robbil alamiin puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Meningkatkan Kualitas Guru dalam Melaksanakan Program Pembelajaran dengan Menerapkan Supervisi Kelas Di SDN Banjarmadu kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan” Laporan hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai persyaratan dalam rangka kenaikan pangkat jabatan guru dari golongan IV/a ke golongan IV/b dan kepala sekolah berprestasi. Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama pelaksanaan penelitian di SDN Banjarmadu kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan, yang dilaksanakan kurang lebih selama 5 bulan, mulai bulan September 2010 sampai dengan bulan Januari 2011 Demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini, penulis berharap dan menerima dengan lapang dada semua kritik dan saran dari berbagai pihak agar tercipta sebuah Laporan Penelitian Ilmiah yang lebih sempurna. Akhirnya semoga karya tulis ilmiah yang berjudul “Meningkatkan Kualitas Guru dalam Melaksanakan Program Pembelajaran dengan Menerapkan Supervisi Kelas Di SDN Banjarmadu kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan” bermanfa’at bagi kita semua. Amiiin Banjarmadu, Januari 2011 Penulis MOCHAMAD MAS’UD NIP. 196105121982011022 DAFTAR ISI Halaman Judul i Halaman Pengesahan ii Surat Keterangan iii Kata Pengantar iv Daftar Isi v BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah 2 C. Pemecahan Masalah 2 D. Tujuan Penelitian 2 E. Manfaat Hasil Penelitian 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 A. Pentingnya Partisipasi Guru dalam Administrasi Pendidikan 5 B. Kompentensi dan Fungsi Guru 6 C. Pengertian Supervisi 7 D. Fungsi-Fungsi Supervisi 9 E. Prinsip – Prinsip Supervisi 10 F. Teknik – Teknik Supervisi 11 A. Ciri-ciri Seorang Supervisor yang Baik 13 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 14 A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 14 B. Subyek Penelitian 14 C. Prosedur Penelitian 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 20 A. Hasil Penelitian 20 B. Pembahasan 23 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 26 A. Simpulan 26 B. Saran-Saran 26 DAFTAR RUJUKAN 27 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di SDN Banjarmadu dapat ditempuh dengan berbagai cara. Antara lain dengan peningkatan kompetensi guru, peningkatan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, penilaian hasil belajar siswa dan penyediaan sarana dan prasarana belajar. Peneliti mencoba untuk membandingkan hasil Ujian Tengah Semester gasal 2010/2011 dengan Ujian Akhir Semester gasal 2010/2011. Dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) semester gasal 2010/2011 yang diselenggarakan oleh wilayah kerja Sukodadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan yang merupakan alat ukur tingkat keberhasilan belajar siswa tingkat SD sewilayah Kerja Sukodadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan, hasil Ujian Tengah Semester (UTS) semester gasal peneliti mengkorelasikankan dengan seberapa jauh keberhasilan siswa SDN Banjarmadu dalam menempati posisi atau urutan sewilayah kecamatan Karanggeneng kabupaten Lamongan. Dari hasil Ujian Tengah Semester (UTS) semester gasal 2010/2011 yang diselenggarakan oleh wilayah kerja Sukodadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan . SDN Banjarmadu menempati urutan ke 4 dari 18 sekolah dasar yang ada di wilayah kecamatan Karanggeneng. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan prestasi belajar anak, perlu adanya peningkatan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru. Guru perlu mendapatkan pembinaan supervisi secara teratur dan terencana. Oleh karena itu penulis ingin mengangkat salah satu tugas kepala sekolah sebagai supervisor sebagai judul karya tulis ilmiah, untuk meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan program pembelajaran di masing – masing kelas. B. Rumusan Masalah Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah memang merupakan kewajiban seorang guru, namun pembelajaran tersebut apakah sudah sesuai dengan prosedur dan tujuan yang diharapkan, untuk itu perlu adanya pengukuran, pengamatan dan evaluasi agar keseluruhan program yang direncanakan dalam rencana persiapan mengajar dapat tercapai secara optimal. Terkait dengan hal tersebut di atas peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut : “ Apakah Supervisi Kelas dapat meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan program pembelajaran?” C. Pemecahan Masalah Dalam rangka pelaksanaan program pembelajaran di kelas, guru hendaknya menyiapkan perangkat pembelajaran mulai dari kurikulum, program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku sumber, alat evaluasi, alat pelajaran, sumber belajar, media pembelajaran dan sebagainya harus disiapkan oleh guru dengan lengkap. Dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap maka kualitas mengajar guru akan mengalami peningkatan. Dengan kualitas mengajar guru yang baik akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, prestasi siswa dan mutu pendidikan akan mengalami peningkatan. Dengan kualitas mengajar guru yang lebih baik, diharapkan Ujian Akhir Sekolah semester gasal 2010/2011, SDN Banjarmadu bisa memperoleh hasil yang lebih baik dan menduduki peringkat teratas sewilayah kecamatan Karanggeneng. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kualitas guru dalam melaksanakan program pembelajaran di SDN Banjarmadu kec. Karanggeneng kab. Lamongan. 2. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. 3. Untuk mengetahui peningkatan mutu dan peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah. E. Manfaat Hasil Penelitian Bagi siswa: 1. Siswa mempunyai kebiasaan disiplin yang diharapkan oleh guru dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. 2. Dapat menumbuhkan motivasi belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran, karena siswa selalu ingin mengetahui tindakan atau pengetahuan berikutnya. 3. Siswa melaksanakan pembelajaran secara aktif dan merasa senang karena program pembelajaran yang diterapkan guru dapat menarik perhatian siswa dan dapat menciptakan suasana menyenangkan bagi siswa, sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan program pembelajaran yang dikehendaki. Bagi Guru: 1. Guru mempunyai kebiasaan disiplin dalam menyusun dan melaksanakan program pembelajaran. 2. Meningkatkan ketrampilan guru yang bervariasi dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran guru. 3. Meningkatkan kualitas guru secara profesional. Bagi Sekolah : 1. Tercapainya secara maksimal visi dan misi SDN Banjarmadu Kecamatan Karanggeng kabupaten Lamongan . 2. Menghasilkan lulusan yang baik sesuai dengan harapan masyarakat khususnya orang tua siswa dan tercapainya program pemerintah. 3. Hasil supervisi kelas dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengevaluasi kemajuan SDN Banjarmadu Kecamatan Karanggeng kabupaten Lamongan . BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pentingnya Partisipasi Guru dalam Administrasi Pendidikan Partisipasi guru dalam administrasi sekolah sangat penting dan menjadi keharusan. Partisipasi dimaksud hendaknya ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada para guru dan kepala sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan. Proses pendemokrasian administrasi dan pengawasan sekolah-sekolah itu meminta waktu, dan hanya dapat dicapai secara berangsur-angsur. Kebiasaan-kebiasaan yang tradisional pada para petugas pendidikan dan para guru, sukar sekali mengubah dan membuangnya. Banyak usaha pembaharuan telah dijalankan, seperti dalam bentuk dan isi kurikulum, cara-cara atau metode-metode mengajar yang baik dan efisien, adanya pembinaan dan penyuluhan, kegiatan ekstrakurikuler dan sebagainya. Pola-pola tingkah laku yang demokratis yang seyogyanya dimiliki oleh guru ialah: 1. Menghormati kepribadian masing-masing. 2. Memperhatikan hak kebebasan orang lain. 3. Kerjasama dengan orang lain. 4. Menggunakan, kecakapan-kecakapan mereka untuk memajukan kesejahteraan umum dan kemajuan sosial. 5. Lebih menghargai penggunaan kecerdasan secara efektif dalam memecahkan masalah-masalah dari pada penggunaan kekerasan atau emosi. 6. Menyelidiki, menemukan, dan menerima kekurangan-kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya. 7. Memikul tangung jawab terhadap tercapainya cita-cita dan tujuan-tujuan bersama dan mendahulukan kewajiban dari pada hak. 8. Mereka memerintah diri sendiri untuk kebaikan semua. 9. Bersikap toleran. 10. Menghargai musyawarah untuk memperoleh kata sepakat. 11. Senantiasa berusaha untuk mencapai cara hidup demokratis yang paling efektif. 12. Berusaha dengan contoh sendiri untuk membimbing orang lain supaya hidup secara demokratis. 13. Menyesuaikan diri kepada kondisi-kondisi yang selalu berubah dan berkembang kearah perbaikan dan kemajuan (Ngalim, 1987:147) B. Kompentensi dan Fungsi Guru Kompetensi guru yang dikembangkan yang harus dimiliki oleh guru adalah sebagai berikut: 1. Menguasai landasan-landasan pendidikan. Yang dimaksud dengan kompetensi ini adalah agar guru memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip, dasar, tanggung jawab, kewibawaan, dan alat pendidikan. 2. Menguasai bahan pelajaran Bahan pelajaran merupakan bahan masukan penting dalam proses belajar mengajar. Dengan bahan pelajaran itu guru dapat mengembangkan anak didik menuju tercapainya tujuan pendidikan. 3. Mampu mengelola program belajar mengajar. Kemampuan ini dimaksud sebagai kemampuan mengatur, mengorganisasikan, mengarahkan kegiatan belajar mengajar. 4. Mampu mengelola kelas Kemampuan ini yang dimaksud adalah kemampuan mengatur kelas sebagai suatu lingkungan ajang proses belajar mengajar, sebagai kelompok siswa yang berperan serta dalam proses belajar mengajar, kemampuan untuk mengorganisasikan kegiatan belajar. 5. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar. Kompetensi ini mempunyai arti menerapkan teknik dan metode membangun suatu hubungan, pengaruh, stimulus-respon antara guru, siswa, media belajar sehingga interaksi proses belajar mengajar berjalan dengan baik. 6. Mampu menggunakan media dan sumber belajar. Kemampuan ini merupakan kemampuan guru dalam memepertimbangkan, memilih dan menentukan alat proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan keberhasilan proses. 7. Mampu menilai hasil belajar siswa. Kemampuan untuk mengukur, menetapkan atau memonitor atau tahap keberhasilan siswa mencapai tujuan belajar mengajar. Hasil penilaian dapat juga dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.(Wijono, 1989: 293) C. Pengertian Supervisi Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif (Ngalim Purwanto, 1987: 76) Fungsi supervisi dalam pendidikan bukan hanya sekedar kontrol melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang telah digariskan, tetapi lebih dari itu. Supervisi dalam pendidikan mengandung pengertian yang luas. Kegiatan supervisi mencakup penentuan kondisi-kondisi atau syarat-syarat personil maupun material yang diperlukan untuk terciptanya situasi belajar mengajar yang efektif, dan usaha memenuhi syarat-syarat itu. Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis. Dalam pelaksanaannya supervisi bukan hanya mengwasi apakah para guru/ pegawai menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan instruksi atau ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga berusaha bersama guru-guru, bagaimana cara-cara memperbaiki proses belajar mengajar. Jadi dalam kegiatan supervisi, guru-guru tidak dianggap sebagai pelaksana pasif, melainkan diperlakukan sebagai partner bekerja yang memiliki ide-ide, pendapat-pendapat dan pengalaman-pengalaman yang perlu didengar dan dihargai serta S 1kut sertakan di dalam usaha-usaha perbaikan pendidikan. Menurut Burton dalam bukunya “Supervision a Social Process” adalah sebagai berikut: 1. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya kepada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. 2. Tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan ketrampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran dan sebagainya. 3. fokusnya pada setting for learning, bukan pada seseorang atau sekelompok orang. Semua orang seperti guru-guru, kepala sekolah, dan pegawai sekolah lainnya, adalah teman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik. Sesuai dengan rumusan diatas, maka kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam rangka pelaksanaan supervisi dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai sekolah lainnya dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. 2. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan termasuk macam-macam media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang baik. 3. Bersama guru-guru, berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan metode-metode baru dalam proses belajar mengajar yang lebih baik. 4. Membina kerjasama yang baik dan harmonis antara guru, murid, dan pegawai sekolah lainnya. 5. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan workshop, seminar, inservice-training, atau up-grading. (Ngalim Purwanto, 1987: 78) D. Fungsi-Fungsi Supervisi Fungsi-fungsi supervisi pendidikan yang sangat penting diketahui oleh para pimpinan pendidikan termasuk kepala sekolah adalah sebagai berikut: 1. Dalam bidang kepemimpinan a. Menyusun rencana dan policy bersama. b. Mengikutsertakan anggota-anggotannya kelompok / guru-guru dalam berbagai kegiatan. c. Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok, atau memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok. 2. Dalam hubungan kemanusiaan a. Memupuk rasa saling menghormati diantara sesama anggota kelompok dan sesama manusia. b. Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis. c. Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok. 3. Dalam bidang evaluasi a. Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan terinci. b. Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai kriteria penilaian. c. Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar dan dapat diolah menurut norma-norma yang ada. d. Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. E. Prinsip – Prinsip Supervisi Untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaik-baiknya, Kepala Sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut: 1. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja. 2. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenar-benarnya (realistis, mudah dilaksanakan). 3. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya. 4. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada guru-guru dan pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi. 5. Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesi, bukan atas dasar hubungan pribadi. 6. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin prasangka guru-guru dan pegawai sekolah. 7. Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau bahkan antipati dari guru-guru. 8. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi. 9. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan. 10. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh lekas merasa kecewa. 11. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan kooperatif. Prinsip-prinsip Supervisi menurut Drs. Wiyono adalah sebagai berikut: 1. Supervisi seharusnya kreatif dan tidak bersifat menentukan. Supervisi akan menentukan prosedur-prosedur mengingat kebutuhan masing-masing situasi belajar mengajar yang disupervisi. 2. Supervisi seharusnya merupakan proses dari pemecahan problem-problem secara dinamis dalam belajar, memperbaiki dan mengevaluasi hasil dan prosesnya. 3. Supervisi seharusnya direncanakan. Program-program supervisi sebaiknya dirumuskan secara kerjasama, dari unsur-unsur yang terlibat dalam kegiatan Supervisi. 4. Program Supervisi hendaknya fleksibel, dalam arti program itu dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada pada saat supervisi berlangsung. 5. Supervisi hendaknya didasarkan pada hubungan profesional bukan atas hubungan pribadi. Hal itu berarti supervisor selalu berusaha meningkatkan usaha untuk mengevaluasi personal yang terlibat dalam kegiatan Supervisi, prosedur dalam proses pelaksanaan, dan hasil yang dicapai. F. Teknik – Teknik Supervisi Supervisi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan tujuan agar apa yang diharapkan bersama dapat menjadi kenyataan. Secara garis besar, cara atau teknik supervisi dapat digolongkan menjadi dua yaitu teknik perseorangan dan teknik kelompok. 1. Teknik Perseorangan Yang dimaksud dengan teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukan secara perseorangan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: a. Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation) Yang dimaksud dengan kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala sekolah, pengawas) untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekiranya perlu diperbaiki. b. Mengadakan kunjungan observasi (observation visits) Guru-guru dari suatu sekolah sengaja ditugaskan untuk melihat / mengamati seorang guru yang didemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Misalnya cara menggunakan alat atau media yang baru. c. Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau mengatasi problem yang dialami siswa. Banyak masalah yang dihadapi guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar siswa. Misalnya siswa yang lamban dalam belajar, tidak dapat memusatkan perhatian, siswa yang nakal, siswa yang mengalami perasaan rendah diri dan kurang dapat bergaul dengan teman-temannya. d. Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah. Antara lain: - Menyusun program semester - Menyusun atau membuat program satuan pelajaran - Mengorganisasi kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas - Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengajaran. - Menggunakan media dan sumber dalam proses belajar mengajar. - Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler, study tour, dan sebagainya. 2. Teknik Kelompok Supervisi yang dilakukan secara kelompok. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting) Seorang kepala sekolah yang baik umumnya menjalankan tugas-tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusunnya. Termasuk di dalam perencanaan itu antara lain mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru. Beberapa hal dijadikan bahan dalam rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi. b. Mengadakan diskusi kelompok Di dalam setiap diskusi kelompok yang diadakan guru-guru, supervisor atau kepala sekolah seperti memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat-nasihat ataupun saran-saran yang diperlukan. c. Mengadakan peraturan-peraturan (inservice-training) Teknik supervisi kelompok yang dilakukan melalui peraturan-peraturan sudah banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi, penataran tentang metodologi pengajaran dan penataran tentang administrasi pendidikan. (Ngalim, 1987: 120) G. Ciri-ciri Seorang Supervisor yang Baik Disamping harus memiliki ilmu administrasi dan memahami fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya, untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik seorang supervisor harus memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat sebagai berikut: 1. Berpengatahuan luas tentang seluk-beluk semua pekerjaan yang berada di bawah pengawasannya. 2. Menguasai / memahami benar-benar rencana dan program yang telah digariskan yang akan dicapai oleh setiap lembaga atau bagian. 3. Berwibawa dan memiliki kecakapan praktis tentang tehnik-tehnik kepengawasan, terutama human relation. 4. Memiliki sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah dan rendah hati. 5. Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainya tujuan atau program yang telah digariskan atau disusun (Ngalim, 1987: 84) BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Peneliti melaksanakan penelitian pada semester ganjil pada bulan September 2010 sampai dengan bulan Januari 2011 dan dilaksanakan di SD Banjarmadu Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan, Tahun pelajaran 2010/2011 B. Subyek Penelitian Dalam rangka pelaksanaan penelitian yang menjadi subyek penelitian adalah guru-guru yang ada di SD Banjarmadu Kecamatan Karanggeng kabupaten Lamongan diantaranya 6 orang guru kelas dan 2 orang guru mata pelajaran. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian sekolah (School Resarch) karena pelelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang terjadi di sekolah. Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan prosedur penelitian dengan cara mengadakan supervisi kelas terhadap guru-guru yang sedang melaksanakan pembelajaran. Penelitian tindakan yang terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas 4 tahap yaitu : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi 4. Refleksi Siklus I a. Perencanaan Pada rencana tindakan siklus pertama Kepala Sekolah sebagai supervisor merencanakan jadwal pelaksanaan supervisi dengan mengadakan kunjungan kelas yang akan dilaksanakan terjadwal sebagai berikut: No Nama Bulan Oktober 2010 Keterangan Minggu I Minggu II Minggu III 1 2 3 4 5 6 7 8 Suroso, S.Pd Widaryati, S.Pd Supraptiningsih, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd Yusuf Afandi, A.Ma Zairina Budiowati, S.Pd A m i n, S.Pd Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd x x x x x x x x Setelah jadwal kunjungan kelas dibuat, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melaksanakan kunjungan kelas oleh supervisor antara lain : 1. Hal-hal yang menyangkut keadaan guru misalnya: pribadi, keadaan fisik, status sosial, dan sebagainya. 2. Situasi lingkungan sekitar sekolah yang dapat memberi pengaruh pada kegiatan pembelajaran. 3. Cara-cara menggunakan alat-alat pelajaran atau media pembelajaran yang digunakan oleh guru yang disepervisi 4. informasi tentang masalah yang dihadapi oleh guru-guru yang ada di sekolah secara umum yang dapat membantu solusinya. 5. Merumuskan secara jelas tujuan yang akan dicapai melalui kunjungan kelas yang telah terjadwal. b. Pelaksanaan tindakan Kepala Sekolah (Supervisor) mendatangi salah satu kelas yang akan dikunjungi dan menanyakan program pembelajaran, materi pembelajaran, waktu, buku sumber yang digunakan, absensi siswa, buku tamu kelas, dan sebagainya, yang menjadi faktor pendukung dalam melaksanakan supervisi. c. Pengamatan / Observasi Yang dimaksud pengamatan disini adalah mengobservasi terhadap situasi kelas dimana terdapat hubungan belajar antara guru dengan murid yang isinya antara lain: 1. Meneliti program pembelajaran yang telah dibuat dalam buku program. 2. Mengamati bagaimana membuka pelajaran terhadap siswa. 3. Mengamati kegiatan pembelajaran pada materi pokok yang disampaikan. 4. Mengamati kegiatan bagaimana siswa mengikuti secara aktif 5. Mengamati bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. 6. Mengamati bagaimana menutup suatu kegiatan pembelajaran. 7. Mencatat hasil pengamatan yang telah dilaksanakan dalam lembaran supervisi kelas. d. Refleksi Pada kegiatan ini diperoleh hasil dari pengamatan yang telah diperoleh dari guru yang telah disupervisi sehingga dapat dipelajari secara tertulis tentang hasil supervisi yang telah dilaksanakan. Kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi Kepala Sekolah untuk pembinaan guru dan melaksanakan supervisi pada siklus kedua yang menyangkut kekurangan guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga seorang guru akan mengetahui kekurangannya dan akan menyempurnakan pada kegiatan pembelajaran berikutnya. Secara garis besar dalam refleksi ini Kepala Sekolah mengetahui hasil kegiatan pembelajaran yang perlu ditingkatkan. Siklus II a. Perencanaan Pada perencanaan tindakan siklus II Kepala Sekolah sebagai supervisor merencanakan jadwal pelaksanaan supervisi kunjungan kelas terhadap guru kelas. Adapun rencana supervisi kelas pada siklus ke dua adalah sebagai berikut: No Nama Bulan Nopember 2010 Keterangan Minggu I Minggu II Minggu III 1 2 3 4 5 6 7 8 Suroso, S.Pd Widaryati, S.Pd Supraptiningsih, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd Yusuf Afandi, A.Ma Zairina Budiowati, S.Pd A m i n, S.Pd Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd x x x x x x x x Setelah jadwal kunjungan kelas dibuat, ada beberapa hal perlu diketahui sebelum melaksanakan supervisi kelas oleh supervisor dalam hal ini yaitu : 1. Menyampaikan kekurangan kepada guru agar memperbaiki kekurangan pada siklus pertama dan menjadikan pengembangan pada supervisi kedua. 2. Merumuskan secara jelas tujuan yang akan dicapai melalui supervisi kelas yang terjadwal. 3. Penggunaan alat-alat pelajaran atau media pembelajaran yang digunakan oleh guru yang disupervisi 4. Kualitas mengajar guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan tindakan Kepala Sekolah (Supervisor) mengunjungi kelas yang akan disupervisi dan menanyakan program pembelajaran, materi pembelajaran, waktu, buku sumber yang dipakai, absensi siswa, buku tamu kelas, evaluasi dan sebagainya. Kemudian Supervisor menempatkan diri di dalam kelas untuk melaksanakan supervisi. Dalam pelaksanaan tindakan yang kedua ini Supervisor lebih menekankan kepada kualitas guru dalam meningkatkan proses belajar mengajar melalui program pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Dalam siklus kedua Kepala Sekolah membantu guru yang mengalami kesulitan dan kekurangan pada siklus pertama. c. Observasi / Pengamatan Pada siklus ke dua ini yang diamati antara lain: 1. Mengamati program pembelajaran yang telah dibuat dalam buku program. 2. Mengamati bagaimana membuka pelajaran terhadap siswa. 3. Mengamati kegiatan pembelajaran pada materi pokok yang disampaikan. 4. Mengamati kegiatan bagaimana siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar atau kreatifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 5. Mengamati bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. 6. Mencatat hasil pengamatan yang telah dilaksanakan dalam lembaran supervisi kepala sekolah . d. Refleksi Refleksi pada tahap ini akan nampak perbedaan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, apakah lebih maju atau tetap, atau mengalami perkembangan yang lebih baik dari pelaksanaan siklus pertama. Yang dapat dilihat secara tertulis pada lembar supervisi kepala sekolah. Standar Penilaian Supervisi Kelas: Dalam hal ini standar penilaian supervisi kelas Kepala Sekolah adalah sebagai berikut: Nilai A = 81 – 100 Nilai B = 61 – 80 Nilai C = 41 – 60 Nilai D = 21 – 40 Nilai E = 1 – 20 Data Guru Yang Di Supervisi No Nama L/P Tempat Tanggal Lahir Status Pendidikan Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 Suroso, S.Pd Widaryati, S.Pd Supraptiningsih, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd Yusuf Afandi, A.Ma Zairina Budiowati, S.Pd A m i n, S.Pdi Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd L P P P L L L L Lamongan, 5-8-1952 Magetan, 1-7-1957 Blitar, 12-2-1966 Lamongan, 27-9-1967 Lamongan, 12-7-1969 Lamongan, 25-7-1968 Lamongan, 3-7-1984 Lamongan, 11-9-1978 PNS PNS PNS PNS GTT PNS PNS PNS S 1 S 1 S1 S1 DII S 1 S 1 S1 17 Tahun 27 Tahun 29 Tahun 33 Tahun 6 Tahun 28 Tahun 29 Tahun 2 Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Siklus I 1. Perencanaan a. Sebagai refleksi awal Kepala Sekolah mengadakan pertemuan dengan guru-guru. Bahwa peneliti mengadakan Supervisi Kelas dalam rangka meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan program pembelajaran. b. Peneliti/ Supervisor menyiapkan lembar supervisi. c. Guru yang diobservasi antara lain : Suroso, S.Pd, Widaryati, S.Pd, Supraptiningsih, S.Pd, Sri Wahyuti, S.Pd, Yusuf Afandi, A.Ma, Zairina Budiowati, S.Pd, A m i n, S.Pd, Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd 2. Pelaksanaan tindakan Mengadakan Supervisi kelas kepada 8 orang guru pada siklus pertama dengan hasil sebagai berikut: No Nama Unsur yang dinilai Rata-rata Program Semester Persiapan Mengajar KBM Pendahuluan KBM Kegiatan Inti KBM Penutup 1 2 3 4 5 6 7 8 Suroso, S.Pd Widaryati, S.Pd Supraptiningsih, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd Yusuf Afandi, A.Ma Zairina Budiowati, S.Pd A m i n, S.Pd Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd 80 80 80 80 80 80 65 65 78 66,25 66,25 70 68,75 70 66,25 66,25 76,66 66,66 70 76,66 73,33 76,66 71,66 71,66 71,66 68,33 69,16 71,66 70,83 75 71,66 70,83 68,75 66,25 66,25 68,75 68,75 70 70,83 68,75 73,41 69,49 70,33 73,41 72,33 74,33 69,08 68,49 Jumlah Rata -rata 610 76,25 543,75 67,96 583,29 72,91 569,13 71,14 548,33 68,54 Hasil rata-rata setiap unsur yang dinilai dalam supervisi kelas pada siklus pertama adalah sebagai berikut : No Unsur yang Dinilai Jumlah Rata-Rata Kelompok Nilai 1 2 3 4 5 Program Semester Persiapan Mengajar KBM Pembelajaran Pendahuluan KBM Pembelajaran Kegiatan inti KBM Pembelajaran Penutup 610 543,75 583,29 569,13 548,33 76,25 67,96 72,91 71,14 68,54 B B B B B Dari hasil pelaksanaan supervisi pada siklus yang pertama menunjukkan hasil bahwa semua unsur yang dimiliki menunjukkan nilai B (baik). Berarti bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada bulan oktober 2010 di SDN Banjarmadu menunjukkan hasil yang baik. Untuk itu perlu dilaksanakan supervisi secara teratur. 3. Observasi Supervisor mengumpulkan data dari hasil pengamatan langsung dari guru-guru. Dari hasil pengamatan langsung diperoleh gambaran bahwa guru telah melaksanakan program pembelajaran dengan baik. 4. Refleksi Berdasarkan observasi dari supervisi kelas secara langsung diketahui bahwa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar bahwa guru telah melaksanakan program pembelajaran dengan baik. Siklus II 1. Perencanaan Pada perencanaan siklus II Supervisor mengadakan supervisi kelas terhadap guru-guru dalam rangka pelaksanaan program pembelajaran di kelas, dengan harapan kegiatan pembelajaran di kelas akan menjadi lebih baik. 2. Pelaksanaan tindakan Kepala sekolah selaku Supervisor mengadakan supervisi kelas kepada guru-guru. Hasil supervisi kelas kepada delapan orang guru pada siklus ke dua dengan hasil sebagai berikut: No Nama Unsur yang dinilai Rata-rata Program semester Persiapan mengajar KBM Pendahuluan KBM Kegiatan inti KBM Penutup 1 2 3 4 5 6 7 8 Suroso, S.Pd Widaryati, S.Pd Supraptiningsih, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd Yusuf Afandi, A.Ma Zairina Budiowati, S.Pd A m i n, S.Pd Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd 80 80 80 80 80 80 70 70 72,5 70 70 70 70 70 68,75 68,75 76,66 73,33 70 76,66 76,66 75 75 75 72,5 71,66 72,5 72,5 75 73,33 72,5 72,5 70 70 69,75 70 70 70. 71 70,83 74,33 72,99 72,45 73,83 74,33 73,66 71,45 71,41 Jumlah Rata - rata 620 77,5 560 70,0 598,31 74,78 582,49 72,81 561,58 70,19 Hasil rata-rata setiap unsur yang dinilai dalam supervisi kelas pada siklus kedua adalah sebagai berikut : No Unsur yang Dinilai Jumlah Rata-Rata Kelompok Nilai 1 2 3 4 5 Program Semester Persiapan Mengajar KBM Pembelajaran Pendahuluan KBM Pembelajaran Kegiatan inti KBM Pembelajaran Penutup 620 560 598,31 582,49 561,58 77,5 70,0 74,78 72,81 70,19 B B B B B 3. Observasi Supervisor mengadakan pengamatan langsung kepada guru-guru. Dari hasil pengamatan langsung diperoleh gambaran bahwa tujuh orang guru tergolong ada perubahan untuk mengembangkan yang lebih baik, satu orang guru ada perubahan sedikit, namun juga masih tergolong pada kelompok yang lebih baik. 4. Refleksi Peneliti yang juga Supervisor mengadakan refleksi dengan guru-guru dengan memperoleh gambaran bahwa secara umum kualitas guru pada siklus pertama dan siklus kedua, guru-guru masih tergolong kriteria B (baik) dalam melaksanakan program pembelajaran di kelas masing-masing. B. Pembahasan 1. Hasil supervisi pada siklus pertama dan siklus kedua pada masing-masing guru No Nama Nilai Supervisi Siklus Pertama Nilai Supervisi Siklus kedua 1 2 3 4 5 6 7 8 Suroso, S.Pd Widaryati, S.Pd Supraptiningsih, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd Yusuf Afandi, A.Ma Zairina Budiowati, S.Pd A m i n, S.Pd Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd 73,41 69,49 70,33 73,41 72,33 74,33 69,08 68,49 74,33 72,99 72,45 73,83 74,33 73,66 71,45 71,41 Dari data diatas menunjukkan bahwa guru pada waktu melaksanakan pembelajaran di kelas dan disupervisi oleh Kepala Sekolah secara teratur dan terprogram maka secara mayoritas kualitas guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas ada perubahan yang lebih baik. 2. Prosentase perubahan pada supervisi siklus pertama dan siklus kedua pada masing-masing guru. No Nama Nilai Siklus I Nilai Siklus II Perubahan % Kurang Tetap Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 Suroso, S.Pd Widaryati, S.Pd Supraptiningsih, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd Yusuf Afandi, A.Ma Zairina Budiowati, S.Pd A m i n, S.Pd Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd 73,41 69,49 70,33 73,41 72,33 74,33 69,08 68,49 74,33 72,99 72,45 73,83 74,33 73,66 71,45 71,41 - - - - - 0,91% - - - - - - - - - - 1,25 % 5,03 % 3,01 % 0,57 % 2,76 % 3,43 % 4,26 % 3. Hasil supervisi pada siklus pertama dan siklus kedua tentang unsur yang dinilai dalam melaksanakan supervisi : No Unsur yang Dinilai Siklus I Siklus II Rata-Rata Kelompok Nilai 1 2 3 4 5 Program semester Persiapan mengajar KBM Pembelajaran Pendahuluan KBM Pembelajaran Kegiatan inti KBM Pembelajaran Penutup 76,25 67,96 72,91 71,14 68,54 77,5 70 74,78 72,81 70,19 76,87 68,98 73,84 71,97 69,36 B B B B B 4. Urutan hasil yang disupervisi pada siklus pertama dan siklus kedua yang perlu diperhatikan: No Unsur yang Dinilai Rata-Rata Keterangan 1 2 3 4 5 Program semester KBM Pembelajaran Pendahuluan KBM Pembelajaran Kegiatan inti KBM Pembelajaran Penutup Persiapan mengajar 76,87 73,84 71,97 69,36 68,98 B B B B B Dari data diatas maka urutan yang terbaik dalam melaksanakan pembelajaran di SDN Banjarmadu adalah merencanakan program semester. Dan yang perlu mendapat perhatian adalah Persiapan Mengajar. Oleh karena itu guru harus cerdas dalam membuat persiapan mengajar, sehingga tujuan yang direncanakan akan tercapai. 5. Hasil supervisi pada siklus pertama dan siklus kedua pada masing-masing guru. No Nama Nilai Supervisi Siklus I Nilai Supervisi Siklus II Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 8 Suroso, S.Pd Widaryati, S.Pd Supraptiningsih, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd Yusuf Afandi, A.Ma Zairina Budiowati, S.Pd A m i n, S.Pd Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd 73,41 69,49 70,33 73,41 72,33 74,33 69,08 68,49 74,33 72,99 72,45 73,83 74,33 73,66 71,45 71,41 73,87 71,24 71,39 73,62 73,33 73,99 70,26 69,95 6. Urutan guru-guru yang telah disupervisi pada siklus pertama dan siklus kedua No Nama Guru Kelas Rata-rata Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 Zairina Budiowati, S.Pd Suroso, S.Pd Sri Wahyuti, S.Pd, Yusuf Afandi, A.Ma Supraptiningsih, S.Pd Widaryati, S.Pd A m i n, S.Pd Sindhi Eri Puspitasari, S.Pd VI V IV III II I Agama Penjaskes 73,99 73,87 73,62 73,33 71,39 71,24 70,26 69,95 B B B B B B B B Dari data diatas dapat dijadikan sebagai acuan pengetahuan tentang kemampuan atau kualitas guru. Sehingga Kepala Sekolah sebagai supervisor dengan mudah memberikan bantuan atau pembinaan kepada masing-masing guru sudah diketahui kualitasnya. Semakin mudah kepala sekolah mengetahui kemampuan guru akan memudahkan untuk diarahkan dalam meningkatkan mutu sekolah yang dipimpin. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: Bahwa melalui Supervisi Kelas dapat meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan program pembelajaran di kelas. B. Saran - saran Dari hasil penelitian maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk pengembangan pembelajaran lebih lanjut di sekolah-sekolah adalah sebagai berikut: 1. Kepala sekolah hendaknya mengadakan supervisi kelas secara terprogram dan terencana untuk memperoleh kegiatan pembelajaran yang lebih baik dan lebih meningkat. 2. Perlu ada peningkatan dan pengembangan kompetensi guru dalam rangka meraih guru yang profesional. 3. Displin guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Purwanto, Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wijono. 1989. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar